31 Jan 2014

3 Fenomena Alam Terdahsyat Di Indonesia

1. Tsunami Aceh

Gempa bumi tektonik berkekuatan 8,5 SR berpusat di samudra hindia dikedalaman 20 km, gempa itu disertai gelombang pasang (tsunami) dan menyapu beberapa wilayah lepas pantai di Indonesia (Aceh dan Sumatra Utara)jumlah orang yang tewas akibat tsunami dahsyat tersebut mencapai 127.672 orang.

2. Letusan Gunung Tambora

Gunung tambora, Pulau Sumbawa meletus bulan April 1815. letusan ini menjadi letusan terbesar di Indonesia. letusan tambora terdengar hingga Pulau Sumatra (lebih dari 2.000 Km). abu vulkanikpun jatuh hingga Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Maluku serta menyebabkan kematian tidak kurang dari 71.000 orang. letusan Gunung Tambora menyebabkan perubahan iklim di dunia. akibat letusan gunung in banyak panen gagal dan kematian hewan ternak, di bumi bagian utara hingga menyebabkan kelaparan terburuk pada abad ke-19.

3. Letusan Gunung Krakatau

Krakatau adalah pulau vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda diantara Pulau Jawa dan Sumatra. nama ini pernah disematkan pada salah satu gunung disana (gunung krakatau) yang meletus pada 26-27 Agustus 1883 letusan gunung ini sangat dahsyat awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa

My family

1. My Father
Ayahku bernama lengkap yus ariyanto. ia adalah seorang wartawan pada liputan6.com, yang masih satu grup dengan SCTV. ia pernah menulis sebuah buku tentang beberapa jurnalis terhebat di indonesia, berkat bukunya itu ia pernah di undang pada acara berita dai salah satu stasiun televisi, yaitu Kompas TV, bukunya juga pernah masuk koran, yaitu koran kompas. ini adalah buku ayahku

buku ayahku masuk koran

2. My Mother

ibuku bernama lengkap Raya herawati, ia berkerja pada salah satu perusahaan jepang, ia juga adalah pengusaha batik, nama perusahaan batik miliknya adalah Smaradhana Batik, penjualan batiknya pun cukup laku, ini contoh bajunya
contoh batik ibuku

3. My Brother

adikku bernama lengkap Kafka Langit Kundera, ia berumur 6 tahun yang sebentar lagi berubah menjadi 7 pada tanggal 10 februari, ia pelajar kelas 1 SD, ia memiliki hobi bermain sepak bola, ia pernah mengikuti beberapa turnamen antar sekolah sekolahnya pernah juara 1 dengan ia sebai top skorer atau pencetak gol terbanyak di turnamen itu dengan 17 gol,

Perjalanan Hidup Havel Keysan Rajanta

Aku dilahirkan di RS Asih, Jakarta, pada 14 Januari 2002. Aku lahir beberapa menit setelah lewat tengah malam. Aku adalah anak sulung.
            Pada usia dua tahun aku pernah dirawat di rumah sakit. Dokter bilang aku terkena demam berdarah. Trombositku turun drastis. Aku diinfus. Kata ibuku dokter sempat susah mencari pembuluh darahku. Aku keluardari rumah sakit setelah aku dirawat selama 7 hari.
            Aku masuk kelompok bermain pada usia 2 tahun. Nama kelompok bermainku adalah Nurul Iman, yang letaknya tidak jauh dari rumahku. Aku cukup berjalan kaki dari rumahku ke sekolah. Aku mendapat piala yaitu, juara 3 lomba meronce, dan juara 3 lomba menyanyi.
            Kemudian pada saat usiaku 3 tahun aku melanjutkan ke TK. Nama sekolahnya adalah AL-Kautsar. Sekolah itu letaknya cukup jauh dari rumahku dan pada saat itu saya menggunakan antar-jemput untuk berangkat dari rumah atau pun pulang dari sekolah. Dan hampir sama seperti di nurul iman aku di AL-Kautsar juga mendapat piala yaitu,juara 1 lari estafet, juara harapan1 lomba menyanyi, dan juara favorit lomba busana.
            Kemudian aku melanjutkan ke sekolah ke tingkat SD. Namanya Harapan Ibu. Yang terletak jauh dari rumahku. Kalau mau berangkat ke sekolah aku diantar oleh orangtuaku, dan pulang naik antarjemput, dan kadang-kadang aku dijemput oleh kakekku misalnya setelah pulang field trip yang pulang terlalu sore. Rumah kakekku cukup dekat dengan Harapan Ibu biasanya kakekku menjemputku dengan mengendarai sepeda motor.
 Aku sejak kelas 4 SD masuk kelas unggulan, yaitu kelas yang dihuni murid-murid pintar. Aku bisa masuk unggulan karena menembus 10 besar peringkat pada kelas 3 dan  lolos tes. Dari kelas 4 sampai kelas 6 temanku di kelas tidak berubah-ubah, atau mungkin saja ada temanku yang keluar dari unggulan maupun masuk ke unggulan. Sama  di tingkat sebelumnya aku juga mendapatkan piala yaitu, juara 1 lomba futsal antar kelas. Aku bangga dapat masuk kelas unggulan.
            Tempat tinggalku teletak di kompleks Bukit Griya Cinere,Limo. Aku tinggal di cinere sejak umurku dua tahun. Aku banyak mempunyai teman dan hamper setiap hari aku bermain dengan mereka, bermain bola, petak umpet dll. Aku sering bermain futsal dengan teman-temanku. Aku senang tinggal di Bukit Griya Cinere.
            Aku mempunyai beberapa sepupu. Ada sepupuku yang dari ibuku, ada sepupuku yang dari ayahku dll. Aku juga mempunyai kakek nenek yang lengkap. Nenekku yang dari ibuku baru saja operasi perbaikan tulang paha yang sempat retak. Alhamdulillah sekarang sudah sembuh. Dan kakekku yang dari ayahku juga baru menjalani perawatan di rumah sakit akibat stroke. Dan Alhamdulillah juga sekarang sudah sembuh.

Havel Keysan Rajanta



puisi

                                                                                                      Karangan: Havel Keysan Rajanta
                                                           

                                  LIBURAN
Fajar telah Datang                    
Kulihat Paras langit yang gelap       
Hari itu adalah hari liburanku         
Senang sekali rasanya aku libur       
                                    Aku bersenang-senang dengan keluargaku       
                                     Walaupun hari itu mendung
                                     Tetap saja rasanya senang
                                    Tetapi aku tidak pergi berlibur
Beberapa saat kemudian……                                   
Hujanpun turun dengan deras                                 
Dari dalam rumah aku mendengar hujan berteriak               
Suarannya memecahkan gendang telinga                       
                                     Tak terasa raja siang telang menghilang
                                      Keesokan harinya aku pergi ke rumah nenek
                                     Yang jaraknya cukup dekat
                                      Tapi liburan rasanya secepat kilat
Sekarang sudah tidak libur               
Sudah harus beraktivitas kembali        
Selamat tinggal liburan                  
Sampai berjumpa lain waktu            

30 Jan 2014

Hewan tercepat di udara

Peregrine Falcon, 389 km/jam (242 mph)

Peregrine Falcon Hewan Yang Paling Cepat Di Dunia

Hewan Yang Paling Cepat Di Dunia

Peregrine Falcon, sejenis elang adalah burung tercepat, elang ini adalah hewan tercepat yang ada di muka bumi ini. Ketika berburu dengan menukik dengan kakinya, bergerak dengan kecepatan lebih dari 200 mph.

White-throated Needletail, 169 km/jam (105 mph)

White-throated Needletail Hewan Yang Cepat

Ini adalah burung tercepat dalam penerbangan mengepak.

Eurasian Hobby, 160 km/jam (100 mph)

Eurasian Hobby, Hewan Yang Cepat

Mirip Peregrine Falcon, Kadang-kadang dapat melewati burung yang lain seperti Swift saat berburu.

Hewan tercepat di darat


Cheetah, 104.4 km/jam (64.9 mph)


Cheetah Hewan Paling Cepat Di Darat

Hewan Yang Tercepat Di Darat

Cheetah bisa melakukan akselerasi dari 0 hingga 96,6 km/jam (60,0 mph) dalam waktu kurang dari tiga detik meskipun daya tahan terbatas. Pada umumnya Cheetah berlari dengan kecepatan tinggi sekitar 60 detik pada suatu waktu. Ketika berlari, cheetah menghabiskan lebih banyak waktu di udara dari pada di tanah.

Pronghorn, 88,5 km/jam (55.0 mph)


Pronghorn, Hewan Yang Cepat

Pronghorn (antelop Amerika), sejenis kijang adalah hewan tercepat untuk jarak jauh, dapat berlari hingga 88,5 km/jam untuk 1,6 km (55 mph untuk 1 mil), 67 km/jam untuk 6 km (42 mph untuk 5 mil), dan 56 km/jam untuk 8 km (35 mph untuk 4 mil).

Springbok, 88 km/jam (55 mph)


Springbok, Hewan Yang Cepat

Springbok, seekor kijang dari Afrika Selatan, dapat membuat lompatan panjang dan tikungan tajam sambil berjalan. Tidak seperti Pronghorn, Springboks bukan pelari jarak jauh.

seorang tukang sapu menjelma menjadi milyarder

Pernahkah anda bayangkan menjadi tukang sapu yang yang harus bekerja banting tulang menantang panas matahari demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan yang kadangkala dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Tapi pernahkah anda berpikir orang tersebut kini menjadi seorang pengusaha sukses dengan omset hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya.
Itulah yang terjadi pada Sukamto. Lelaki kelahiran Gunungkidul 38 Tahun silam, yang kini menjadi pengusaha sukses lewat CV. Tian Dekor, Perusahaan Jasa interior dan pemasangan Gypsum yang didiriknnya di Privinsi Riau. Bahkan kini sukamto merambah ke dunia investasi lahan sawit yang luasnya puluhan hektare dan mempekerjakan lebih dari 30 orang karyawan di kedua usahanya tersebut.Untuk menjadi sukses seperti sekarang bukan hal mudah, Susahnya menjadi ‘kuli’ dan buruh di perantauan telah ia jalani. Sukamto mengawali kisah hidupnya dengan merantau di jakarta pada tahun 1992 menjadi seorang cleaning service di pasar Senen, Setahun dijalaninya ia pun harus rela mendapat jatah PHK entah karna apa.Tahun kedua masih sebagai cleaning service dia bekerja di RS Halim perdana kusuma, tapi sayang belum genap setahun ia bekerja, dia kembali merasakan pahitnya dipecat lantaran dituduh mencuri mesin rontgen. Tak berlangsung lama menganggur ia kembali dipanggil pihak rumah sakit, namun sebagai pegawai bagian dapur rumah sakit. Namun lagi-lagi ia dikeluarkan tanpa alasan.Keterpurukan itu tak membuat Sukamto patah semangat. Dia langsung membanting stir pergi ke cilegon banten untuk kerja buruh di sebuah perusahaan produksi gypsum. Setahun ia bekerja, ia dipindah tugaskan ke Pekanbaru Riau. Merasa cukup nyaman di pekanbaru iapun menikah dengan mutini dan dikaruniai seorang anak lelaki. Tapi justru Beberapa bulan sejak kelahiran putranya justru cabang perusahaan tempatnya bekerja bangkrut dan beberapa karyawan dipulangkan. sukamto sempat berpikir untuk pulang kampung ke gunung kidul. Namun keyakinan yang kuat dan semangat tinggi membuat sukamto memutuskan untuk tidak pulang ke Gunungkidul karena ia merasa bahwa di kampungpun ia akan menganggur. Bahkan karena lama tak pulang ia malah dikabarkan hilang bahkan meninggal.Dengan modal keterampilan yang ia peroleh saat menjadi pekerja, Sukamto memutuskan untuk menjalankan usaha bidang gypsum itu sendiri. Satu tahun berjalan iya menawarkan jasa pemasangan gypsum dari pintu ke pintu dengan membawa album photo ke proyek-proyek yang sedang berjalan. Seiring berjalannya waktu usaha bidang gypsum ini mulai mencukupi kebutuhan keluarga bahkan bisa ia tabung untuk modal usaha. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk mengembangkan usahanya di kota bangkinang kabupaten kampar. Usahanya terus berkembang sampai akhirnya dia membuka lagi satu toko di kabupaten rokanhulu dan membuka lapangan pekerjaan di tanah rantau. Iapun mengajak adik-adiknya ke perantauan untuk ikut mengelola bisnisnya. Saat inipun Sukamto telah merambah ke bisnis kelapa sawit, investasi jangka panjang yang ia siapkan untuk masa depan putra putrinya. Yang juga mampu membuka lapangan pekerjaan di sana.Semula dia tidak pernah bermimpi untuk menjasi seperti sekarang, setiap bulan mendapat gaji sudah menjadi impian termanisnya, sampai semuanya mengalir bukan hanya menjadi orang gajian, tapi dia bisa menggaji puluhan karyawan dari hasil usahanya. Selalu percaya dengan Tuhan diiringi belajar yang keras, tidak minder dengan profesi apapun dan fokus pada bidang yang ditekuni dijadikannya pesan untuk kita meraih sukses bersama. Demikian kisah motivatif  tentang Sukamto, Putra Asli Gunungkidul yang sukses diperantauan.  Dari bisnisnya ia mampu meraih omset milyaran per tahun.

kiper korea selatan ternyata seorang muslim

Nama Lee Woon-Jae mungkin terdengar asing di telinga kita. Tapi, tidak demikian bagi Penggemar sepakbola di Asia, terutama di negara asalnya Korea Selatan (Korsel). Lee merupakan penjaga gawang kesebelasan nasional Korsel yang pernah mengikuti beberapa kali Piala Dunia. Terakhir, dia ikut membela negaranya pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Sebelumnya, Lee pernah mengikuti Piala Dunia 1994, 2002 dan 2006. Pria kelahiran Cheongju, Chungbuk, Korea Selatan tanggal 26 April 1973 ini memang selalu dipercaya menjadi kiper nomor satu di timnas Korsel.

kiper timnas korea mualaf imageKarir internasional Lee dimulai ketika ia dipercaya untuk memperkuat tim nasional Korsel pada ajang Olympiade 1992 di Barcelona. Karirnya makin meroket ketika dia berhasil mementahkan tendangan penalti pemain sayap Spanyol, Joaquin, di perempat final Piala Dunia 2002. Tendangan tersebut merupakan tendangan pinalti keempat Spanyol.Keberhasilan Lee menahan bola yang dilayangkan Joaquin ini membuat Korea Selatan lolos ke semifinal, untuk pertama kalinya dalam sejarah sepakbola mereka. Kala itu, Korsel mengalahkan La Furia Roja 5-3 dalam drama adu pinalti, Namun, langkah tim nasional Korsel berhasil dihadang oleh Jerman di babak semifinal dengan skor 0-1.

Terpikat Islam

Namun tidak banyak yang tahu jika sosok kiper senior tim nasional Korsel yang mendapat julukan ‘Si Tangan Laba-Laba’ ini adalah seorang Muslim. Ya, dalam skuad tim negeri ginseng yang berlaga dalam Piala Dunia 2010 empat tahun lalu, Lee boleh dibilang satu-satunya pemain sepakbola Muslim.

Perihal keislaman Lee ini memang belum diketahui banyak pihak. Maklum, di Korsel mayoritas penduduknya beragama Buddha dan Kristen. Jadi, tak mengherankan, jika sosok Lee sebagai Muslim jarang diekspos. Meskipun begitu, di kalangan muslim pencinta sepakbola, Lee lumayan dikenal. Lee adalah seorang mualaf sejak tahun 2004. Jadi, ketika dia menyandang predikat Muslim sebagai pemain Korsel di Piala Dunia adalah sejak Piala Dunia 2006 di Jerman.

Perkenalan Lee dengan Islam terjadi di tahun 2004 silam. Sebelum memeluk Islam, Lee adalah penganut Kristen yang terbilang taat. Namun, perkembangan Islam yang cukup pesat di negaranya membuat dia tertarik dengan ajaran Islam. Lee pun akhirnya memutuskan menjadi Muslim. Dan, sejak saat itu ia taat menjalankan shalat dan puasa.

Saat Ramadhan tiba, Lee tetap berpuasa meski kompetisi sepakbola tengah berlangsung. Setiap harinya, Lee pun seperti biasa menjalankan shalat lima waktu dan sesekali ke masjid kalau pulang latihan atau menuju rumahnya. Lelaki berusia 40 tahun ini menikmati hari-harinya dengan tenang meskipun orang-orang di lingkungan sekitarnya kebanyakan non-Muslim.

Lee pun merasakan tolerasi beragama di tim nasional Korea Selatan dan di klubnya sehingga dia tidak merasa rikuh dengan predikat Muslim yang disandangnya.

photo's


my brother new born


at lombok